Senin, 12 Oktober 2015

MemilikiNya? Bukan Mustahil !!

Sebulan yang lalu, aku mendapatkan pertanyaan dari salah seorang kawan semasa hidupku di Kota (budaya) Surakarta (Baca: Solo). Aku tak bisa menyebut nama asli kawan aku yang satu ini, sebut saja namanya Bam...,kawan-kawan lanjutkan sendiri nama itu, entah Bambang, atau Ba(k)m(i). Ia memiliki pribadi yang sederhana menurutku, perawakannya yang pendek dan berkulit sawo matang, namun mempunyai kecepatan berlari yang luar biasa saat bermain sepak bola didekat kos2an. Hanya dengan kekuatan tubuhku (body balance) aku bisa mengalahkannya dalam kemampuan adu sprint, sifatnya yang pendiam, tidak mudah terpancing emosi dalam bermain sepak bola maupun dalam kehidupan sehari-hari membuatnya memiliki banyak teman khususnya laki-laki (Jangan berpikir Maho).

Kembali lagi ke topik utama,
Suatu pagi, aku nongkrong di balkon kos2an baru (Concat's Depok) dengan ditemani segelas susu coklat hangat tanpa gula dan sebuah gitar akustik yang selalu setia menemani. Awal mula cerita, kawan aku yang satu ini mempunyai minat terhadap salah seorang perempuan yang ia puja semasa dibangku kuliah hingga saat ini (Entah saat ini kelanjutannya seperti apa). Ia menanyakan makna sebuah lagu beserta artinya dalam bahasa Indonesia, lagu yang ia tanyakan adalah lagu campursari yang saat ini kebanyakan sudah di aransemen dan lebih tren dengan gaya dangdut. Nah, karena kawan aku itu menganggap aku adalah pakar dangdut dari semua teman-teman yang ia kenal, maka ia menanyakan lagu ciptaan Nur Bayan (Pencipta lagu oplosan) berjudul Tresno Waranggono. Sejenak aku berfikir dan mencoba mengingat-ingat lagu itu kembali, yang ada dipikiranku lagu itu berjudul Tresno Sudro, bukan Tresno Waranggono yang ia maksud.

Pertanyaan yang ia lontarkan kepadaku itu aku jawab 4 hari kemudian, karena berbagai alasan dan lupa dengan lagunya seperti apa. Aku kirim lagu itu melalui whatsapp, aku jawab lagu itu dengan nada biasa saja seakan tidak tahu maksud implisit yang ia tanyakan. Inilah jawabanku :

"Perjalanan cinta seng gak iso saling nduweni, mergo seng wadon, sandingan mbek lanang liyo"

Itulah jawabanku, sengaja tidak aku tampilkan screenshot yang aseli demi menjaga nama baik serta kekeluargaan diantara kami. Pada intinya, lagu itu mengisahkan seorang laki-laki dan perempuan yang saling mencintai, namun tidak bisa memiliki satu sama lain. Akan tetapi, apa yang terjadi dengan kawan aku ini tidak setragis seperti itu. Ia hanya mengagumi wanita itu, akan tetapi ia memiliki kesempatan yang sangat terbuka untuk mendapatkan wanita pujaannya. Jadi, apalah arti Tresno Waranggono jika semuanya belum berakhir pada Janur Kuning Melengkung (Walaupun di KUA saja sudah cukup).

Silahkan didengar, dihayati, dan dinikmati.


2 komentar: